Ulasan Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur (Demo Version)
Juaratekno.com - Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur ialah sebuah permainan computer buah kreasi developer lokal namanya Gambir Studio.
Gambir Studio awalnya sudah hasilkan 13 permainan untuk handphone yang ada pada Google Play dan Apple App Toko. Maka dari itu, mereka bukan pengembang tempo hari sore tetapi pengembang yang telah eksper bahkan juga juara penghargaan.
Dua tahun kemarin lewat game-nya yang bertema Hasrat Nusantara, Gambir Studio memperoleh penghargaan Best Indies Games GooglePlay for 2021.
Saat ini pada tahun 2023 ini, mereka mulai melakukan ekspansi meningkatkan permainan untuk computer dan konsol.
Karena itu, games Knight versus Giant: The Broken Excalibur berikut kreasi pertama mereka untuk PC Games dan gagasannya akan ada di konsol: Nintendo Switch, PS5 dan Xbox Seri X/S.
Narasi games Knight versus Giant: The Broken Excalibur ambil latar tempat Kerajaan Camelot. Karena itu, di mana terdapat Camelot di sana ada Raja Arthur.
Pemain berperanan sebagai Raja Arthur yang perlu bertanding menantang beberapa Raksasa pembawa musibah untuk kerajaan.
Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur
Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur sendiri sebagai games dengan jenis RPG. Di halaman Steam-nya, selainnya RPG games ini di-tag sebagai permainan dengan pengertian: Roguelite, Roguelike dan Action Roguelike. Tidak ada tanggal tentu untuk peluncuran penuh games ini di Steam, cuma disebutkan tahun 2023 saja.
Fitur minimum untuk mainkan games Knight versus Giant: The Broken Excalibur ialah seperti berikut untuk OS Windows:
Requires a 64-bit prosesor and operating sistem
OS: 7
Prosesor: Celeron
Memori: 512 MB RAM
Graphics: Intel HD 2000
DirectX: Version 11
Penyimpanan: 512 MB available ruang
Sound Card: General
Dan untuk macOS:
Requires a 64-bit prosesor and operating sistem
OS: Lion
Prosesor: Celeron
Memori: 512 MB RAM
Graphics: Intel HD 2000
Penyimpanan: 512 MB available ruang
Sound Card: General
Penulis sendiri memainkan memakai piranti dengan fitur seperti berikut:
OS: Windows 8
Prosesor: Intel(R) Core(TM) i5-4210M
Memori: 8 GB RAM
Graphics: NVIDIA GeForce GT 7300M
Tidak ada masalah dalam mainkan games Knight versus Giant: The Broken Excalibur. Karena itu, seterusnya kita akan mengulas games ini dari beragam faktor dimulai dari kesan-kesan pertama penulis sampai faktor suara pada games Knight versus Giant: The Broken Excalibur.
First Impression Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur
Kesan-kesan pertama sudah pasti dari judul. Saat membaca judulnya, kita sebetulnya langsung bisa menerka jika games ini bercerita mengenai kesatria yang menantang raksasa.
Anak judulnya yang bertema "The Broken Excalibur" jadi panduan seterusnya jika games ini ada juga hubungan dengan legenda Pedang Excalibur.
Pantas disaksikan trailer-nya yang memiliki durasi 1 menit 45 detik. Dalam trailer yang baru di-launching pada tanggal 2 Februari 2023 lalu pada saluran YouTube PQube, menunjukkan back story jika Si Penyihir Merlin ialah biang keladi permasalahan kerusuhan Camelot berawal.
Merlin sebetulnya tidak menduga akan bawa musibah berbentuk Beberapa Raksasa yang membunuh beberapa Kesatria Meja Bulat memutus pedang legendaris Excalibur.
Tetapi, Merlin bertanggungjawab dengan menghidupkan kembali pahlawan khusus yaitu: Raja Arthur. Karena itu, Merlin dan semua rakyat Camelot kembali lagi mengharap pada si raja untuk menghilangkan semua kerusuhan di kerajaan.
Trailer cuma sedikit menunjukkan gameplay. Maka dari itu, silahkan kita masuk ke bermainnya dan memulai mainkan versus demo-nya. Satu kali lagi perlu ditegaskan jika yang penulis permainkan ialah versus demo-nya hingga kemungkinan bakal ada ketidaksamaan dengan versus asli atau full version-nya.
Masuk ke permainan, ada suatu hal langsung mengundang perhatian penulis yakni, kalimat "A TRUE KNIGHT USES A GAMEPAD".
Langsung, pengembang ingin memberitahukan beberapa pemain jika seharusnya mainkan games Knight versus Giant: The Broken Excalibur memakai gamepad.
Oleh karenanya, tidak seperti ulasan penulis yang lain di esportsnesia.com yang memulai pembahasan dari faktor interface karena itu, khusus untuk games Knight versus Giant: The Broken Excalibur ulasan akan dimulai dari faktor kontrol.
Faktor Kontrol Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur
Penulis tidak menghiraukan saran untuk memakai gamepad. Hingga penulis masih tetap memakai keyboard dan mouse untuk bermain. Suatu hal yang pada akhirnya penulis sesalkan karena membuat frustasi.
Seperti umumnya games yang lain memakai W, A, S, D untuk bergerak, begitu halnya games ini. Tetapi, yang membuat frustasi ialah arah gempuran yang tidak dapat automatis ke lawan harus ditujukan memakai mouse.
Hal itu yang sedikit berbeda dengan games umumnya. Hingga bila pemain memakai keyboard dan mouse harus betul-betul arahkan gempuran ke musuh.
Sesudah mati berulang-kali walau sebenarnya saat ini masih pada awal tingkat, penulis pada akhirnya memilih untuk menggunakan gamepad. Penggunaan gamepad betul-betul mempermudah karena gempuran sesuai arah pergerakan. Penulis sukses menuntaskan demonstrasi dengan memakai gamepad.
Benar ada opsi untuk mematikan mouse sasaraning (KB/M) di options. Akan tetapi, untuk pemain yang tidak sabar untuk bermain sudah pasti akan melewati dan langsung main. Karena itu berkenaan dengan opsi untuk mematikan mose sasaraning, seterusnya kita akan mengulas mengenai interface games ini.
Faktor Interface Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur
Interface games ini sederhana. Kelihatannya pengembang berpedoman azas simplicity is the key. Menu awalan yang dijajakan standard.
Dalam versus demonstrasi ini ada lima menu khusus. Pertama, Wishlist on Steam untuk memperoleh pemberitahuan bila games ini telah ada versus penuhnya di Steam.
Menurut penulis, ini keputusan yang memikat buat tempatkan Wishlist on Steam di teratas, tidak di sisi bawah.
Boleh-boleh saja sebetulnya namun seperti hard selling jadi. Saat kita pilih Quit juga ada opsi untuk Wishlist on Steam, tetapi ini hal yang lumrah karena semua games yang masih juga dalam tahapan demonstrasi juga tawarkan begitu.
Lantas ada Give Masukan yang hendak arahkan kita ke Google Form untuk anjuran dan kesan-kesan bermain.
Ini menarik karena malah sedikit pengembang yang memberi ruangan untuk pemain untuk melemparkan anjuran bahkan juga kritik. Bahkan juga hal seperti sisi yang mana menjemukan atau membuat frustasi ditanya.
Dua menu paling akhir ada Play untuk masuk ke permainan dan Options untuk atur graphics, audio, kontrol, accessibility dan gameplay. Pilihan penataan gameplay ini selanjutnya searah dengan pembahasan seterusnya.
Faktor Gameplay Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur
Dalam options settings gameplay games Knight versus Giant: The Broken Excalibur memberi opsi untuk aktifkan God Model atau mungkin tidak. Dapat disebut ini ibarat tingkat kesusahan. God Model aktif maknanya sudah pasti tingkat kesusahan lebih rendah.
Awalannya penulis tidak aktifkan model ini karena penulis sanggup menuntaskan versus demonstrasi dan menaklukkan raksasa pertama tanpa aktifkan God Model.
Meskipun sama waktu bermain yang cukup lama karena harus ketahui skema gempuran lawan dan medan permainan. Terdaftar penulis menaklukkan giant memerlukan waktu lebih dari empat jam alias lebih dari 240 menit.
Tetapi, untuk ketahui ketidaksamaan bila God Model diaktifkan dengan tidak karena itu, penulis coba mengulang-ulang permainan dengan God Model aktif.
Hasilnya penulis sanggup menuntaskan permainan cuma dalam kurun waktu 24 menit saja. Bisa lebih cepat sepuluh kali lipat dibanding tidak memakai God Model.
Gameplay menarik yang lain dari games Knight versus Giant: The Broken Excalibur ialah ada blessing yang pinjamkan kemampuan dari tiap-tiap Kesatria Meja Bulat sejauh permainan. Di games lain kemungkinan cuma kemampuan Arthur dan Lancelot saja yang umumnya terpampang. Itu juga watak mereka sendiri yang berperanan.
Contoh saja games arcade legendaris yang mendatangkan tiga Kesatria Meja Bulat bertema Knights of the Round yaitu: King Arthur, Sir Lancelot dan Sir Percival sebagai playable character di games itu.
Dan, di games Knight versus Giant: The Broken Excalibur ini Sir Lancelot dan kemungkinan Sir Percival cuma jadi NPC yang bekerja untuk pinjamkan kemampuan dan kekuatan mereka ke Raja Arthur.
Penulis ngomong kemungkinan Percival bisa menjadi NPC karena di demonstrasi ini baru cuma dua Kesatria Meja Bulat yang dapat dipinjamkan skill-nya yaitu: Lancelot dan Bors.
Dan, ada enam patung yang ada di Kingdom Camelot. Kingdom Camelot ialah tempat awalnya tempat meng-upgrade diri King Arthur. Patung Kesatria Meja Bulat sendiri di sini berperanan sebagai penyalur kemampuan dari beberapa kesatria ke Arthur.
Pelukisan beberapa Kesatria Meja Bulat di sini menarik. Pembahasan ini bersambung di bagian faktor graphics.
Faktor Graphics Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur
Sama seperti yang penulis ngomong awalnya, jika pelukisan Kesatria Meja Bulat menarik. Di games ini Lancelot dilukiskan tinggi besar, dan Bors dilukiskan cukup gendut. Memang baru patung tapi, itu ialah representasi dari khayalan pembikin games mengenai beberapa Kesatria Meja Bulat itu.
Sayang patung lain belum terbuka dan cuma dipertunjukkan bulat saja. Malah yang telah dipertunjukkan ialah NPC yang lain sebagai masyarakat dan rakyat dari Camelot. Dalam demonstrasi ini dipertunjukkan empat NPC dari 8 gambar yang ada dalam halaman Steam-nya.
Graphics keseluruhannya games Knight versus Giant: The Broken Excalibur ini juga baik.
Games ini memakai 2,5 D sebagai visualnya. Hingga seperti kelihatan dalam minimal requirement tidak membutuhkan piranti yang khusus untuk games. Animasi pergerakan juga kelihatan benar-benar smooth.
Smooth-nya pergerakan dipadukan dengan musik yang menyenangkan. Kita ulas di faktor di bawah ini.
Faktor Sound Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur
Musik pada awal bawa kita ke medieval age. Selanjutnya dalam permainan seperti ada dalam rimba dan memang seting tempatnya ada di hutan-hutan. Tiap ganti tempat atau tempat musik seperti sesuaikan, benar-benar menyenangkan.
Angkat topi bagi beberapa pengisi suara dalam games ini karena sukses mengumandangkan dengan cocok watak-karakter yang terdapat.
Sayang, credits tidak dipertunjukkan dalam demonstrasi ini menjadi penulis tidak paham siapa pun yang perlu diberi sanjungan untuk suaranya.
Pun tidak terang apa pengisi suaranya orang Indonesia atau orang luar yang disebut English native speaker karena pronunciation-nya benar-benar terang dan tidak ada seperti orang Indonesia.
Akhir Kata untuk Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur
Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur paling prospektif. Bahkan juga bisa saja memperoleh penghargaan. Gambir Studio betul-betul meluapkan kekuatan mereka ke games ini.
Kesungguhan mereka kelihatan dari versus demonstrasi saja mereka telah mengupdate di tanggal 9 Februari 2023.
Maknanya mereka betul-betul menyaksikan saran yang ada di google form yang masuk. Karena itu, tidak perlu sangsi untuk jadikan games ini sebagai wishlist selanjutnya dalam antrean permainan Anda sekaligus.
Post a Comment for " Ulasan Games Knight versus Giant: The Broken Excalibur (Demo Version)"